Sabtu, 29 Maret 2014

  • Generasi Al-Qur’an Yang Unik

    Al-Qur'an
    Sejarah telah membukti bahwa penghayatan Islam yang syumul dianuti oleh para sahabat dan salafussoleh adalah benar-benar mereka patuhi sehingga digelari sebagai generasi Al-Quran yang unik.

    Firman Allah : "Kamu (wahai umat Muhammad) adalah sebaik-baik umat yang dilahirkan bagi (faedah) umat manusia, (karena) kamu menyuruh berbuat segala perkara yang baik dan melarang daripada segala perkara yang salah (buruk dan keji) serta kamu pula beriman kepada Allah (dengan sebenar-benar iman) dan kalaulah Ahli Kitab (Yahudi dan Nasrani) itu beriman (sebagaimana yang semestinya), tentulah (iman) itu menjadi baik bagi mereka. (Tetapi) di antara mereka ada yang beriman dan kebanyakan mereka orang-orang yang fasik". (Ali Imran [3] : 110).

    Mereka (para sahabat) amalkan dan mereka sebarkan ke seluruh dunia sehingga cahaya Allah Subhanahu Wa Ta’ala ini terpancar di setiap penjuru bumi ini
    .
    Islam telah menukar keadaan Arab pada saat itu dari perpecahan dan kelompok--kelompok kepada persatuan, daripada tamadun rimba kepada tamadun pembangunan manusia, dari kekerasan dan kekejaman kepada rahmat dan dari penyembahan berhala kepada menyembah Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang Maha Esa. Sehingga keperibadian dan roh mereka bertukar menjadi roh yang baru.

    Kemudian mereka mulai menapak ke arah zaman kegemilangan dan kemuliaan umat Islam. Zaman yang penuh dengan kekayaan dan keberkahan yang dikaruniai Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Karena pengamalan mereka terhadap amanah Allah Subhanahu Wa Ta’ala yaitu dengan melaksanakan hukum Allah Subhanahu Wa Ta’ala serta menjauhi larangan-Nya.

    Pada zaman inilah dapat kita lihat mereka telah berjaya membuka separuh dari muka bumi ini dalam tempo separuh abad.

    Umat Kian Alpa

    Dalam hal ini, kejayaan yang diperoleh menjadikan umat Islam kian alpa dan jauhnya mereka dari syariat Islam yang sebenar. Hal ini dapat dilihat keadaan masyarakat pada zaman kini telah sampai ke puncak kerendahan dan kehinaan.
    Hal ini disebabkan karena generasi saat ini sudah malas dan bosan untuk melksanakan amalan yang soleh. Mereka telah menjadi jemu dan menjadi umat yang membeku.

    Mereka telah berhenti dan terus berdiam diri untuk memulai pelbagai usaha dengan mantap dan tekun. Keteguhan inilah yang lenyap serta keyakinan yang teguh telah hilang. Inilah keadaan umat Islam hari ini.

    Di samping itu, kejahilan telah menyebabkan umat Islam tidak dapat membedakan antara kaca dan permata. Maksud kejahilan di sini bukanlah berarti semata-mata bodoh dan tidak berpendidikan atau buta huruf, tetapi kejahilan ini maksudnya adalah semua bentuk kebodohan, tiada berpendidikan, menolak kebenaran, menafikan yang hak, tidak mau belajar dari orang lain, menyangka dirinya sudah cukup pandai dan menerima kebatilan atas motif tertentu.

    Dalam konteks ini, adalah lebih mudah mengajar orang yang betul-betul jahil daripada orang yang tidak mengakui kejahilannya. Ini karena jika seorang itu jahil dan Allah Subhanahu Wa Ta’ala mentakdirkan bahwa ada manusia yang dapat membimbingnya keluar dari kejahilan itu niscaya dipatuhi dan diikutinya.

    Manakala yang kurang pengetahuan pula, dia tidak mengetahui dan tidak percaya bahawa dia adalah jahil kerana telah merasa cukup dengan ilmunya. Seperti kata-kata hikmah yang berbunyi : “Dibalakan ke atas kamu menjadi gila adalah lebih baik daripada dibalakan ke atas kamu separuh gila.”

    Bermaksud : “ kamu menjadi orang yang jahil adalah lebih baik daripada menjadi orang yang separuh mengerti.”

    Al-Quran Sebagai Dasar

    Sehubungan itu, keruntuhan umat Islam sekarang adalah disebabkan serangan media barat yang telah berjaya melahirkan generasi yang sakit pemikirannya, sehingga merasa barat ini terlalu besar untuk dihadapi dan ditumbangkan.

    Maka lahirlah generasi Islam pemuja Barat yang meninggalkan Islam sebagai sumber kekuatan mereka yang sebenarnya. Sedangkan  dengan mengamalkan Islamlah segala keberkatan dan rahmat Allah akan dikurniakan kepada umat Islam yang mampu menjadikan  umat yang Berjaya.

    Tidak mustahil jika sekiranya ia mampu memimpin semula dunia di akhir zaman ini. Dengan mengambil penyelesaian barat dan meniru ke-modern-an ala mereka, akan hanya menyebabkan kemajuan kita ditentukan atau dikawal perkembangannya oleh mereka.

    Oleh hal demikian, apabila Islam dan Al-Quran yang dijadikan dasar kehidupan , manusia akan diberikan Allah sumber inspirasi yang baru, gagasan yang baru, semangat yang baru, pemikiran yang baru, pengetahuan yang baru, yang akhirnya dapar membentuk Ummah yang baru
    .
    Firman Allah :"Sesungguhnya Al-Quran ini memberi petunjuk ke jalan yang amat betul (agama Islam) dan memberikan berita yang menggembirakan orang-orang yang beriman yang mengerjakan amal-amal soleh, bahwa mereka beroleh pahala yang besar". (Al-Isra [17] : 9).

    Umat yang penuh optimis, kompetitif, agresif, progresif dan dinamis. Hanya dengan melaksanakan Islam sebagai sistem, Allah akan menyebarkan keadilan dan kemualian kepada umat Islam, sehingga akhirnya menjadi umat yang dihormati. Amin. (MINA)

    Wallahu A’lam bis Shawwab.
    Oleh : Muhammad Hamizan Bin Abdul Hamid,
    Mantan Presiden Asosiasi Penerbitan Kreatif Universiti Sultan Zainal Abidin (UniSZA), Terengganu, Malaysia

  • 0 komentar:

    Posting Komentar

    Copyright @ 2013 Buletin Jum'at Ar-Risalah.

    Designed by Templateism