Kamis, 07 November 2013

  • Mensyukuri Nikmat Allah Suhanahu Wa Ta'ala

    Salah satu sifat Allah Subhanahu Wa Ta'ala adalah Ar-Razzaq (Pemberi Rizki), Kata Ar-Razzaq diambil dari kata Razaqa atau Rizq yang artinya rezeki. Dalam surat az-Zariyat ayat 58, Allah mensifati diri-Nya “Sesungguhnya Allah Dialah Maha pemberi rezeki yang mempunyai kekuatan lagi sangat kokoh.”

    Ar-Razzaq adalah Allah yang berulang-ulang dan banyak sekali memberi rezeki kepada mahluk-Nya. Rezeki adalah segala pemberian Allah yang dapat dimanfaatkan.

    Setiap makhluk telah dijamin rezekinya oleh Allah SWT. Tetapi bukan berarti Allah memberikannya begitu saja. Manusia harus berusaha. Misalnya agar kebutuhannya terpenuhi, maka manusia harus bekerja. Allah menyiapkan sarana dan manusia diperintahkan mengolahnya. Seperti firman Allah dalam surat al-Mulk ayat 15 : “Dialah yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, Maka berjalanlah di segala penjurunya dan makanlah sebahagian dari rezki-Nya. dan hanya kepada-Nya-lah kamu (kembali setelah) dibangkitkan.”

    Karena itu Allah Ta’ala mengisyaratkan bahwa jaminan itu untuk semua yang bergerak. Sesuai firman Allah dalam surat Hud : 6, “Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezkinya,...”

    Tidak dipungkiri, kebanyakan manusia menyangka bahwa kebahagiaan, keberhasilan serta keuntungan diukur dengan melimpahnya harta benda semata. Untung rugi pun hanya disandarkan dan ditentukan padanya. Maka, dunia merupakan tujuan tertinggi dan segalanya bagi mereka (ultimate goal). Tidak heran, pandangan inipun mendorongnya untuk melakukan manipulasi, korupsi dan saling menjatuhkan orang lain karena iri.

    Padahal dunia dibanding kehidupan akhirat sangatlah sedikit. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasalam menyatakan, “Tiadalah perbandingan dunia ini dengan akhirat, kecuali seperti seorang yang memasukkan jarinya ke dalam lautan luas maka perhatikanlah yang tersisa.” (HR. Muslim).

    Karena itu, sebagai tanda syukur kepada Ar-Razzak, barengi kekayaan dunia dengan kekayaan akhirat, niscaya kebahagiaan hakiki akan diperoleh.

    Kunci Keberkahan Harta
    Harta kekayaan seseorang akan berkah jika pemiliknya melakukan amalan-amalan sesuai dengan tuntunan Islam. Pertama, syukur kepada Allah SWT atas segala nikmat yang dikaruniakan kepadanya. (QS Ibrahim [14]: 7). Kedua, silaturahim. Amalan ini merupakan upaya menyambung tali persaudaraan sesama manusia, merajut dan memperkuat ukhuwah Islamiyah. Praktik ini dapat melapangkan rezeki dari Allah.

    Ketiga, menafkahkannya di jalan Allah. Berkembangnya harta dipengaruhi juga oleh faktor di mana ia dibelanjakan. (QS al-Baqarah : 261). Keempat, senantiasa melakukan kebaikan. Segala kebaikan akan kembali kepada pelakunya. Kebaikan itu akan membuahkan keberkahan dan kebahagiaan. Dalam al-Qur’an, dijelaskan, ''Jika kamu berbuat baik, (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu….'' (QS al-Isra' [17]: 7).

    Kelima, berzakat dan bersedekah. Zakat dan sedekah akan membersihkan harta seseorang karena di dalamnya terdapat hak orang lain (QS at-Taubah : 103).(an/file) Wallahu A’lam

  • 0 komentar:

    Posting Komentar

    Copyright @ 2013 Buletin Jum'at Ar-Risalah.

    Designed by Templateism